Selasa, 28 Februari 2012

Tentena


Danau di daerah ini memiliki sejumlah ikan, khususnya belut (Sogili) dan ikan kering. Sogili yang pernah ditangkap mencapai panjang 1,8 m dan berat 20 kg. Bagian dangkal danau itu memiliki sisi yang berbatu-batu dan bahkan goa. Goa kuno yaitu Goa Pamona merupakan goa prasejarah di bawah permukaan danau yang mungkin dijadikan kuburan bawah tanah karena banyak ditemukan tulang-tulang manusia disana.
Ruang goa yang ke 12 merupakan ruang goa terjauh yang dapat dimasuki seseorang, dan untuk masuk kesana diperlukan penunjuk jalan agar tidak tersesat. Di dalam goa ini terdapat Batu Gong yang kalau dipukul menimbulkan bunyi seperti bunyi gong. Di dasar danau diyakini ada fosil naga yang dapat dilihat ketika air tenang. Fosil tersebut dianggap keramat oleh masyarakat setempat dan memiliki legenda yang berhubungan dengan cara hidup masyarakat setempat.
Tentena merupakan daerah yang membatasi Danau Poso dan disepanjang pebukitan banyak ditanam cengkih. Daerah ini merupakan pusat penyebaran agama Protestan yang dipelopori oleh misioner Dr. A.C. Kruyt dan Dr. Adriani pada tahun 1895. Di kota ini terdapat Gereja Protestan tertua di Sulawesi Tengah.

Pesawat Cesna misioner terbang ke tempat-tempat terpencil di wilayah ini yang dioperasikan oleh pilot Amerika. Untuk penginapan ada hotel disekitar danau dan sebuah rumah peristirahatan milik pemerintah di atas bukit yang menghadap danau.







Saluopa Waterfalls


Saluopa Waterfalls



Goa Pamona
Goa Pamona adalah sebuah goa yang digunakan untuk Tempat menyimpan mayat bagi Suku Pamona yang sudah berumur ratusan tahun, yang menjadi keunikan dari Goa Pamona ini adalah, bahwa air danau tidak dapat masuk kedalam goa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar