Jumat, 06 April 2012

Danau Tondano

Nama Danau Tondano tentu masih diingat oleh siapa pun yang pernah belajar di bangku sekolah dasar . Sebagian masih ingat dimana Danau Tondano berada, sebagian lagi mungkin sudah lupa, namun setidaknya masih tahu bahwa lokasi Danau Tondano berada di Sulawesi, meski tidak yakin benar untuk mengatakan bahwa Danau Tondano berada di Sulawesi Utara, tepatnya di Kabupaten Minahasa.

Danau Tondano
Danau Tondano dengan airnya yang berwarna kebiruan terlihat dikejauhan, dikelilingi oleh pegunungan dan perbukitan, hamparan pepohonan dan persawahan yang luas menghijau. Danau Tondano berhawa sejuk, karena berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut, dan karena hawa dingin yang berasal dari pegunungan yang mengelilinginya, yaitu Gunung Masarang, Gunung Kaweng, pegunungan Lembean, dan Bukit Tampusu.
Danau Tondano
Salah satu sudut Danau Tondano dengan petak-petak penangkapan ikan yang sangat padat, diambil ketika dalam perjalanan menuju Bukit Kasih dengan langit yang tersaput mendung. Danau Tondano terkenal merupakan danau penghasil ikan nike goreng yang sangat gurih, serta ikan mujair, pior/kabos, dan payangka wiko (udang kecil). Pengunjung dapat mengelilingi Danau Tondano dengan menggunakan mobil, dan bisa berhenti di beberapa tempat untuk menikmati keindahannya.
Danau Tondano
Sebuah rumah panggung mungil cantik di atas danau Tondano, yang pemiliknya ternyata adalah teman Lita, sehingga kami pun bisa masuk ke dalam rumah itu untuk selama beberapa saat menikmati pemandangan Danau Tondano dari dalam ruangan yang ditata apik.
Danau Tondano
Deretan pancangan bambu yang menancap di tepian Danau Tondano, di sebelah kanan rumah mungil, sebagai tempat penangkapan ikan. Danau Tondano adalah danu yang terbesar di Sulawesi Utara dengan luas keseluruhan 4.278 ha, sehingga cadangan ikannya pun cukup berlimpah meskipun diambil setiap hari tanpa henti.
Danau Tondano
Pemandangan di sebelah kiri rumah mungil di tepi Danau Tondano itu, dengan jembatan yang menghubungkannya dari tepi jalan. Eceng gondok terlihat tumbuh berkelompok di tepian Danau Tondano. Meskipun tidak terlihat tumbuhan Eceng gondok di tengah Danau Tondano, namun di bawah permukaan airnya terdapat banyak akar-akar tumbuhan air.
Danau Tondano
Bagian atas dalam foto adalah ornamen pada gapura yang berada di mulut jembatan yang menuju ke rumah panggung. Sebuah sampan kecil berwarna oranye tampak tertambat di bawah rumah di tepi Danau Tondano.
Danau Tondano
Danau Tondano dilihat dari tepi rumah panggung. Mungkin karena luasnya, angin di tepian Danau Tondano bisa cukup kencang, dan riak air Danau Tondano yang meskipun rendah namun cukup untuk membuat perahu bergoyang. Dari beberapa foto, karena saya tidak melihat ada satu pun perahu melintas saat di sana, perahu motor di Danau Tondano banyak yang bercadik untuk membantu menjaga keseimbangan perahu.
Danau Tondano
Danau Tondano dari dalam rumah panggung, yang memperlihatkan atmosfer di dalam rumah yang sangat nyaman untuk bisa menikmati keindahan danau sambil bercengkerama, atau pun sambil menikmati makanan dan minuman khas Tondano.
Danau Tondano
Sebuah rumah panggung besar indah yang terletak di ketinggian, di pinggir jalan, di seberang rumah panggung di atas Danau Tondano itu, dengan pemandangan sangat luas ke arah Danau Tondano. Mungkin akan sangat menyenangkan jika bisa melihat Danau Tondano dari rumah ini.
Setidaknya ada dua tempat wisata di sekitar Danau Tondano yang biasa dikunjungi, yaitu Sumaru Endo di Remboken (GPS: 1.233920, 124.870400), dan Resort Wisata Bukit Pinus (arah ke Toliang Oki). Selain itu tentunya banyak titik-titik indah lain di sekeliling danau yang bisa dijelajahi sendiri dengan mobil. Sayang sekali saya tidak sempat pergi ke tempat wisata yang disebut terakhir itu. Mudah-mudahan pada kunjungan berikutnya bisa pergi ke sana, sekalian naik perahu mengelilingi Danau Tondano dan melihat pulau Likri, sebuah pulau kecil di Danau Tondano yang terletak di depan Desa Tandengan, Kecamatan Eris.

Danau Tondano

Berada di Kabupaten Minahasa, sekitar 36 km dari Kota Manado
Sulawesi Utara.

1 komentar: