2. Api pembakaran yang besar dan stabil, atau biasa dikenal dengan Poin 1
3. Time”ing” atau waktu pertemuan antara bahan bakar dan api pembakaran.
4. Kondisi kebersihan karburator dan settingan karburator
5. Ukuran spuyer
1. Kualiatas bahan bakar yang bagus.
Yang dimaksudkan di sini ada perpaduan yang pas antara bensin, oli dengan oksigen, dimana prosesnya dilaksanakan di karburator.
dalam proses pembakaran membutuhkan campuran udara (oksigen) dengan bahan bakar (bensin).
Perbandingan yang ideal untuk keduanya, kata orang yang ngerti, adalah 14,7 : 1.
Jika terlalu banyak oksigen (udara/angin) dan kurang bensin dalam prosentase gas yang akan dibakar, maka hasil pembakaran tidak maksimal.
Demikian pula terlalu banyak bensin dan kurang oksigen membuat pemakaran juga tidak akan sempurna.
Unutk takaran oli hal ini dapat dilakukan dengan membeli cangkir takaran oli yang banyak dijual di toko spearpart vespa. Namun jika vespa anda sudah dilengkapi dengan pompa oli samping maka itu bukan menjadi masalah.
2. Api pembakaran yang besar dan stabil,
Api pembakaran yang besar dan stabil, sangat diperlukan untuk membakar campuran gas bahan bakar yang bagus,supaya menghasilkan pembakaran yang juga bagus.
Sekalipun cetusan api terjadinya di busi,tetapi di dalamnya melibatkan komponen lainnya, misalnya : tutup kepala busi, kabel busi, koil, platina atau CDI, dan sumber dayanya (spool dan magnet).
Agar api pembakaran bagus (besar dan stabil), maka deretan komponen2 penghasil api tersebut semuanya harus dalam kondisi prima.
Karena dari kondisi yang prima itulah akan dihasilkan api yang bagus, dan api yang bagus itulah yang menunjang adanya pembakaran yang sempurna.
3. Time”ing” atau waktu pertemuan antara bahan bakar dan api pembakaran..
Maksudnya adalah waktu yang tepat untuk terjadinya proses pembakaran.
Yaitu waktu di mana busi meletikkan bunga api dalam kaitannya dengan posisi seher dalam mesin (ruang bakar).
Jika vespa kita memakai CDI, maka untuk sementara point 3 ini bisa diabaikan;
walaupun sebenarnya perkembangan yg sekarang CDI-pun bisa diset untuk mengatur kapan saatnya busi akan memercikkan bunga api.
Jika vespa kita memakai platina, maka setelan waktu pengapian yang bagus ini seringkali kita kenal juga dengan istilah poor & na.
Imho, gabungan ketiga hal di atas inilah yang akan menghasilkan pembakaran yang baik, pembakaran dengan efesiensi dan efektivitas yang maksimal, sehingga dengan sendirinya setiap liter bensin juga akan mencapai daya tempuh maksimalnya.
Mengenai oli samping memang tidak sy masukkan, karena sekalipun oli samping juga akhirnya terbakar, namun sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan “sistem pembakaran” itu sendiri.
4. Kondisi kebersihan karburator dan settingan karburator
Kita tahu bahwa dalam proses pembakaran membutuhkan campuran udara (oksigen) dengan bahan bakar (bensin).
Campuran dengan komposisi yang tepat akan menghasilkan pembakaran yang sempurna, dan gas buangnya juga relatif bersih.
Komposisi campuran udara dan bensin tsb acapkali disebut dengan AFR (Air Fuel Ratio).
Nah, yang sulit adalah bagaiamana menyetting karburator supaya menghasilkan AFR 14,7.
Dan rupa2nya teknologi karburator emang sudah mentok;
mau disetting bagaimanapun juga tidak mungkin menghasilkan AFR yang selalu sempurna.
Namun masalah itu dapat sedikit tertolong dengan cara:
- Pelihara kebersihan karburator, termasuk kebersihan saringan udaranya.
- Paking dari karburator ke mesin jangan ada yang bocor, demikian pula seal setelan angin.
5. Ukuran spuyer
Pakai spuyer standar.
Atau kalo kondisi mesin/karburator sudah tidak standar, diujicobakan memakai spuyer yang paling sesuai (dan otomatis mendekati AFR yang seharusnya dibutuhkan).
Di beberapa thread, sy baca bagaimana para senior sudah membagi-bagikan ilmu dunia per-spuyeran-ini.
- Setting setelan angin semaksimal yang kita bisa untu mendapatkan AFR yang seharusnya.
Caranya nyetting setelan angin kurang lebih sbb :
Mesin dalam kondisi tidak dingin, jadi bukan dalam kondisi baru dinyalakan pada pagi hari.
Setelan langsam (yg putarannya di atas karbu) diperbesar sampai agak besar.
Setelan angin diputar ke kanan poll sampai menutup, kemudian dibuka diputar ke kiri satu setengah putaran.
Mesin dihidupkan, setelan angin diputar ke kanan dan/atau ke kiri sampai mendapatkan suara termaknyus (ada yg menyebutnya dengan suara terbesar, ada juga yg menyebutnya dengan suara paling nyaring, atau melengking).
Posisi tsb adalah posisi ter-ideal, dan masih bisa ditambah ke kanan atau ke kiri sedikit sesuai dengan selera.
Setelah tercapai kondisi tsb, setelan langsam di kembalikan ke posisi semula.
Langsam distel sekecil mungkin sehingga waktu masuk gigi 1 tidak menyentak, tetapi sekaligus juga jangan terlalu kecil sehingga langsamnya jangan gampang mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar