Saya sudah lama ingin menghapus proteksi DRM pada lagu2 yg saya dapat dari teman, karena saya sudah bosan setiap kali habis menginstall kembali OS, selalu harus menngunduh License dari windows. Saya sudah mencoba banyak sekali aplikasi, untuk mengconvert dan menghilangkan proteksi DRM tersebut, tetapi hampir semua nya adalah aplikasi Shareware yang mermbatasi besarnya hasil convert. ada juga beberapa aplikasi yg bisa saya dapatkan "crack" nya, tetapi tidak mendukung, karena tidak dapat membuka file lagu saya.
         Akhirnya setelah .minta petunjuk dari "pakdhe" Google, saya mendapatkan cara yang simple dan tidak memerlukan aplikasi yang khusus dan susah didapat. Yang di butuihkan hanyalah aplikasi " Nero " (saya menggunakan Nero 7), (saya yakin aplikasi sudah sangat umum bagi pengguna Komputer.) dan Windows Media Player (bawaan Windows - saya menggunakan WMP 11 bawaan Win 7).
Caranya sebabagi berikut  :
1. Pastilkan file lagu anda yang terproteksi DRM, sudah dapat di putar/dimainkan dengan WMP (anda harus   mengunduh License dari Windows.) 
2. Convert/Ubah format file lagu tersebut dari WMA ke CDA (CD Audio) dengan membakar (burn) memakai aplikasi Nero (saya yakin agan sudah biasa menggunakan aplikasi ini.). Agar lebih hemat gunakan CD-RW jika lagu2 Agan banyak, supaya bisa di hapus dan dipakai lagi.
3. Setelah itu Ripping CD lagu hasil, burn tadi dengan WMP 11,(pilih output dari Ripping dengan format mp3) daann,... jreeengg,.. lagu Agan sudah berubah dari WMA terproteksi, menjadi mp3 non proteksi, jadi agan bisa memutarnya di mana saja,..di HP, Tablet, dll
4. Ada PR sedikit, akibat di burning ke CDA, otomatis nama file atau judul lagu berubah menjadi Track (...), jadi Agan harus mengganti nama,. secara manual satu persatu,..
      Itu pengalaman saya merubah/mengconvert sekaligus menghapus lagu yang terproteksi DRM menjadi mp3,.. mudah2an bermanfaat, mohon maaf kalau sudah ada yang mengetahui sebelumnya. 
# Semua yang ada di Blog ini adalah hasil pencarian dari jagad maya dan saya share kembali #
Senin, 27 Agustus 2012
Sabtu, 04 Agustus 2012
Model aliran modifikasi Vespa
Sudah pernah  lihat film Quadrophenia (1979) ???…atau kalau ngga,  sudah pernah lihat  rekan-rekan club skuter lagi kongkow-kongkow,  nahhhh…disitu pasti  sampean akan melihat banyak sekali ubahan atau  modifikasi pada skuter  Vespa yang dimodel bermacam-macam. Okeiii…kali  ini, saya akan sedikit  menjabarkan beberapa aliran modifikasi yang kerap  kali dianut oleh  masing-masing scooterist.
- Classic Vintage.
Acuan dari modifkasi ini adalah merestorasi kembali motor Vespa kekondisi awal. Banyak sekali para scooterist yang menganut aliran ini, dikarenakan lebih simpel dan mudah dalam pengerjaan, maka modifikasi ini kerap kali dijadikan acuan dalam membangun motor kesayangannya. Tidak banyaknya pernak pernik yang menempel pada body motor, kesan apik dan resik pada sisemok, menjadi tonjolan utama pada modifikasi ini. Dan terus terang saya pribadi juga penganut aliran classic vintage pada ‘nyah sexy’. Kesan retro nan jadoel kian menambah nilai lebih pada skuter yang dijadikan tambatan hati para penyemplaknya.
Acuan dari modifkasi ini adalah merestorasi kembali motor Vespa kekondisi awal. Banyak sekali para scooterist yang menganut aliran ini, dikarenakan lebih simpel dan mudah dalam pengerjaan, maka modifikasi ini kerap kali dijadikan acuan dalam membangun motor kesayangannya. Tidak banyaknya pernak pernik yang menempel pada body motor, kesan apik dan resik pada sisemok, menjadi tonjolan utama pada modifikasi ini. Dan terus terang saya pribadi juga penganut aliran classic vintage pada ‘nyah sexy’. Kesan retro nan jadoel kian menambah nilai lebih pada skuter yang dijadikan tambatan hati para penyemplaknya.
- Brit Style.
 Brit Style atau British Style adalah aliran yang pertama kali   dipopulerkan dinegeri Victoria, penggunaan kaca spion berlebih,   pemasangan aksesoris lampu, windshield tinggi menjulang, besi behel   protektor depan-belakang, wisssss…pokoknya segala macam antribut   berkesan blink-blink nempel pada sekujur body sisemok. Sebenarnya bukan   tanpa sebab para skuter lovers memasang berbagai aksesori seperti   diatas, kesan manis, gagah dan unsur proteksi extra pada body motor jika   terjadi kecelakaan bisa diminimalisir. Dan jika sampean penyuka   berbagai hal yang berbau blink-blink plus rame, bisa menjadi   pertimbangan dalam memilih aliran modifikasi ini.
- Racing Look.
 Sama seperti judulnya, kesan sporti bak pemburu kecepatan, kerap   dijadikan rujukan speed freakers para penggemar skuter. Pemasangan stang   trondol, pemangkasan tinggi dan coak tebeng depan, jok single seater,   pengaplikasian perpindahan gigi model cungkil layaknya motor sport,   ber’air scoop, pemakaian knalpot racing harus wajib, dan kondisi mesin   korek habis…jauh dari kata orisinil standar mesin Vespa. Sebenarnya   ubahan seperti ini hanya cocok untuk arena balap dan tidak akan nyaman   untuk dikondisikan dijalan raya, apa sebab…??? jika melihat motor yang   lebih kencang, bawaannya pengin ngejar dan mendahului sejauh mungkin  .
 .
- Chopper Style.
 Arahan modifikasi yang lebih banyak berkiblat pada motor-motor chopper   khas produk Harley Davidson, menjadi acuan utama para penikmat modif   ini. Pemotongan sasis body secara total, pembentukan rangka baru,   pengaplikasian shockbreker motor batangan, penggunaan ban belakang lebih   gembot dari pada depan, jok single seater, perancangan sudut rake yang   dibuat centang dan penggunaan knalpot free flow adalah ciri khas dari   modifikasi ini. Biasanya biaya modif yang dihabiskan untuk membuild up   satu Vespa Chopper hampir sama dengan membeli motor bebek Jepang 2nd.   Selain untuk tampil beda, kebanyakan para penggila modifikasi ini adalah   kaum muda yang ingin tampil berbeda alias out of the box  .
 .
- Rat Bikers.
 Satu lagi modifikasi nyleneh bin ajaib, segala macam barang berguna   maupun tidak berguna biasanya nangkring dimotor ini. Pemasangan sespan   abal-abal, pemanjangan sasis tengah, dan kesan dekil nan lusuh adalah   ciri utama dari ubahan Rat Biker pada Vespa. Suara parau kenalpot free   flow yang memekakkan telinga kadang menjadi kenikmatan tersendiri bagi   si riders. “Masa bodo dengan yang tidak menyukainya…yang penting aku   enjoy”, itu mungkin ungkapan bagi penikmat modif ini. Segala unsur   ketidaknyamanan bagi bikers waras dan terbebas dari perangkat safety   riding dalam berkendara adalah menu wajib bagi skuter yang terjangkiti   aliran ini.
- Ekstrem.
Kalau yang ini bisa dikatakan sebagai arahan modifikasi yang benar-benar total berbeda dengan yang lain, kenapa bisa seperti itu? karena sudah tidak mempunyai pakem yang jelas. Kondisi sudah diluar model standar pabrikan, penambahan atau mungkin malah pembentukan ulang design dan model dari nol adalan konsep yang biasanya banyak diambil oleh para penikmati modif ini.
- Low Riders.
Dan yang terakhir adalah modifikasi Low Riders alias ceper. Tidak mengenal itu kendaraan roda 4 atau 2, pasti pernah menerapkan modif ini, memang modifikasi ceper tidak pernah mati. Dalam dunia skuterpun juga bisa terjangkiti wabah ini, tidak mengenal itu basic modif vintage classic, chopper style, ataupun rat bikers, bisa saja menerapkan unsur ceper pada skuternya. Tapi awas, jika sampean mengaplikasikan model ceper di vespa kesayangan, hal yang perlu dijauhi adalah polisi tidur dan jalan yang makadam.
Demikian dari saya,
Salam.
http://dwinugros.wordpress.com/2010/11/17/tipe-model-aliran-modifikasi-vespa/         
Safety Riding Pada Saat Touring
Seperti yang kita ketahui di Indonesia persentasi orang yang  memiliki kendaraan roda dua lebih banyak ketimbang lainnya. Dan tidak  semua pengendara motor rapi, tertib dan teratur. Malah lebih banyak yang  amburadul dan ugal-ugalan.
 Bagi para Club-Club dan Komunitas-Komunitas motor, pastinya sudah tau  tata cara dalam berkendara selama di jalan. Baik secara personal maupun  touring.Nah supaya kita bisa lebih aman dan nyaman selama dalam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor, ada baiknya temen-temen mengetahui tata cara dan sedikit tips dalam berkendaraan selama touring.
Safety Riding adalah cara berkendara yang aman dan nyaman baik bagi pengendara itu sendiri maupun terhadap pengendara lain.
Point-point yang harus di perhatikan :
- Kelengkapan kendaraan bermotor standar.
- Kaca spion wajib ada 2 buah di kiri dan kanan.
- Lampu depan, lampu rem, riting kiri-kanan, klakson yang berfungsi.
- STNK dan SIM selalu siap / tidak expired.
- Plat Nomor depan belakang.
- Memakai perlengkapan Safety Riding yang relatif paling aman apabila tanpa disengaja terjebak dalam situasi terburuk / kecelakaan.
- Mematuhi peraturan lalu lintas. Paham rambu-rambu lalu lintas.
- Hindari berkendara agresif. Sabar dan sopan dalam berkendara. Timbulkan simpaty/kekaguman pemakai jalan lain terhadap prilaku berkendara kita. Tidak gampang terprovokasi dengan pemakai jalan lain, tidak arogan.
- Mengerti posisi sesama pengendara/pemakai jalan bahwa jalan raya digunakan untuk bersama. Jadi sebisa mungkin menghindari perilaku-perilaku seperti meng-klakson berlebihan, menggunakan aksesoris yang dapat mengganggu pemakai jalan lain seperti klakson kebo/anjing, sirine, strobo dsb. Prinsipnya, The Road is Not Yours Brother
- Kapten = Pimpinan Touring
- Vorijder = Yang ngatur jalan dan harus tau tekhnik isyarat tangan
- Safety Officer = yang ngarahin keselamatan anggota tour.
- Sweeper = Pengatur barisan (formasi)
- Technical Officer = Bagian Teknik untuk kerusakan kecil.
Isyarat Formasi Parade
kode tangan:
01- Lengan ditekuk ke samping bawah, telapak tangan menghadap belakang, artinya BERHENTI (STOP).
02 – Lengan dan jari telunjuk diperpanjang lurus ke atas, artinya BENTUK SATU BARISAN
03 – Tangan membuka dan menutup dengan jari dan ibu jari lurus, artinya NYALAKAN LAMPU
04 – Lengan lurus ke samping bawah, telapak menghadap ke bawah, gerakan mengayun ke bawah artinya PERLAMBAT JALAN.
05 – Lengan dengan jari telunjuk dan tengah diperpanjang lurus ke atas, artinya BENTUK DUA BARISAN.
06 – Jari telunjuk menunjuk arah tangki sepeda motor, artinya ISI BBM
07 – Lengan lurus mengayun ke atas, telapak tangan menghadap ke atas, artinya PERCEPAT JALAN.
08 – Pada sebelah kanan, kaki kanan lurus ke bawah, pada sebelah kiri, tangan kiri lurus ke bawah, artinya JALAN RAWAN BAHAYA
09 – Jari dikepalkan, ibu jari diarahkan ke mulut helm, artinya BERHENTI DAN ISTIRAHAT.
10 – Lengan lurus dengan sudut 45 o, telapak tangan ke depan menunjuk dengan jari telunjuk, mengayun dari belakang ke depan, dengan gerakan tangan sebatas dibawah bahu, artinya MEMEPRSILAHKAN DIBELAKANG UNTUK GANTI MEMIMPIN BARISAN atau MENYURUH DIBELAKANGNYA UNTUK PINDAH POSISI KEDEPAN.
11 – Gerakan telapak tangan menekan di atas helm dengan telapak terbuka ke bawah, artinya GANTI POSISI AGAR SEDIKIT MERUNDUK.
12 – Tangan kiri lurus ke samping 45o, tangan mengepal dan mengayun pendek naik turun, artinya MENYARANKAN BERHENTI UNTUK KENYAMANAN.
13 – Lengan lurus ke atas tepat diatas bahu, telapak tangan membuka menghadap kedepan, artinya IKUTI SAYA.
14 – Lengan lurus ke samping sebatas bahu, jari telunjuk lurus, gerakan mengayun ke depan melewati helm, artinya BERHASIL TIBA DITUJUAN.
Nah tata cara barisan seperti ini, hukumnya wajib dalam touring bermotor. Namun dalam keseharian bisa juga di implementasikan, yaitu agar menjaga jarak dengan kendaraan di depannya. Jika suatu waktu kendaraan di depan anda mengerem mendadak, anda tidak akan ikut menabrak dan tertabrak juga…
Sumber : http://scooterismo.wordpress.com/2012/04/05/safety-rides-pada-saat-touring/
MERUBAH MESIN 2 TAK MENJADI 4 TAK
Akhirnya pria kelahiran Blitar, Jawa Timur 1979 ini menemukan jalan keluar yang tepat. Yaitu merubah mesin scooter miliknya menjadi scooter 4 tak yang pertama bikinan orang Indonesia. Bayangkan betapa rumit part mesinnya, harus membuat dudukan blok silinder yang baru apalagi ditambah dengan sistem pengapian dan sebagainya.
Namun hal diatas tak menyurutkan niat Yusup untuk menggapai cita-citanya bereksperimen mengenai konsep yang ada di otaknya. “Sebenarnya tidak ada yang rumit, pada dasarnya yang namanya mesin itu sama saja dengan ilmu matematika. Ada kompresi, pengapian dan bahan bakar” jelas Yusup yang buka praktek di Jl. Sultan Agung, Karang Klesem, Purwokerto, Jawa Tengah. Hal tersebut pula yang membuat Yusup semakin bersemangat untuk melanjutkan eksperimenya.
Dengan ketekunan dan ketelitiannya selama enam bulan Yusup pun menuai hasilnya. Sekarang vespa super miliknya sudah tidak menggunakan oli samping bahkan bensinya sebanding dengan motor-motor keluaran jepun.
Habatnya lagi pemilik bengkel Semangat Putra ini selalu terpacu untuk merubah jenis mesin 2 tak selain scooter. Sebagai contoh proyek yang sekarang ia kerjakan adalah merubah mesin twin (double) dari Suzuki GT 185 keluaran tahun 1975 dan hebatnya lagi baru-baru ini yusuf juga menerjakan konversi 2 tak ke 4 tak dengan dua silinder,… hebaaaaaatttt sob. “Nah, eksperimen yang satu ini sempat membuat saya putus asa. Sudah 7 kali saya naikan dan turunkan mesin. Kalau untuk merubah mesin lain sudah dapat dua mesin” kenang Yusup yang mengaku lulusan STM BINTEK (Bina Teknologi) jurusan otomotif Purwokerto, Jawa Tengah.
Berbekal dari pengalamanya bekerja di Berdikari Metal Enginering, Bandung, Jawa Barat ada beberapa part yang dibuatnya sendiri. Semisal manifold intake.
Kemudian untuk memuaskan kastemer nya, Yusup memberikan kebebasan kepada konsumen untuk menentukan berapa CC mesin yang diinginkan. “Mau 100CC atau 110CC bahkan sampai 125CC kami layani. Yang jelas harganya pun berbeda, tergantung dari jenis blok silinder yang akan dipakai “tutup lelaki pemilik zodiak Cancer ini. Wahhhhh,…wahhhhh,… (Penulis & Foto : Uung Feri)
SEMANGAT PUTRA
Jl. Sultan Agung
Karang Klesem, Purwokerto, Jawa Tengah
Hp. 081542972772
Modifikasi Vespa, dari yang gembel sampai mentereng
Tidak bisa dipungkiri pecinta Scooter di Indonesia demikian banyak di Indonesia. Mereka begitu fanatik sehingga sampai mau melakukan apapun untuk bisa menarik perhatian di jalan. Nah inilah kadang yang menjadi soal, gaya modifikasi yang aneh nyeleneh, lebay, ekstrem atau apapun itu membuat beberapa orang mengenyitkan dahi.
Menurut dwinugros.wordpress.com, aliran modifikasi Vespa bisa dibagi menjadi beberapa aliran seperti Classic Vintage, Brit Style, Racing look, chooper, rat bike, low rider dan ekstrem. Dari beberapa aliran tersebut aliran rat bike inilah yang sering menjadikan kesan negatif penunggangnya, karena seperti rombengan berjalan. Berbagai barang yang aneh ditempelin disitu sehingga terlihat kumuh. Salah satunya seperti dibawah ini :
Selain yang “kumuh” tersebut sebenarnya masih lebih banyak modifikasi yang menghasilkan motor yang cantik, unik dan elegan, contohnya seperti dibawah ini :
Apapun bentuk modifikasinya kecintaan mereka terhadap tunggangannya patut diacungi jempol. Vespa tidak sekedar alat transportasi tetapi telah menjadi saksi bisu perjalanan hidup penunggangnya baik suka maupun duka.
Punya pendapat lain? silahkan dishare …
VESPA MODIFIKASI 4 TAK
Ahaayyyy…. Awal tahun 2006 Mohamad Yusuf Adib Mustofa sukses  dengan riset konversi mesin vespa menjadi 4 tak. Pada tahun 2007 pria  yang akrab disapa Yusuf pun kembali menuai kesuksesan lewat konversi  mesin 2 tak Suzuki GT 185 Twin menjadi 4 tak twin. Seperti janjinya  setelah proyek konversi 4 tak twin berhasil Yusuf punya rencana bikin  mesin Vespa Twin (Mirip mesin V pada Harley Davidson). “Secara teknis  hal itu bisa dilakukan, yang jelas butuh ketelitian” buka Yusuf yang  berngaran di Jl. Sultan Agung, Karang Klesem, Purwokerto wuihhhhh memang  luar biasa otak orang ini.Makananya apa yahhhhh… klik disini buat liat orangnya
Kali ini basisnya dari mesin Vespa Super 150 cc keluaran tahun 1973.  Langkah konversi 2 tak vespa menuju 4 tak twin sebenarnya tidak jauh  berbeda dari konversinya yang dulu. Mengejar power yang gede pilihan  silinder head dan blok jatuh pada silinder milik Suzuki Smash 110 cc.  Nah, sedangkan piston dipilih kepunyaan Honda GL Pro Neo Tech diameter  56,5 mm dengan stroke 57 mm berarti tinggal dikalikan 2 piston, sehingga  power mesin mencapai 285,6 cc. Karena Yusuf sudah melakukan konversi  satu silinder, jadi sistem kerja silinder bagian depan masih sama  seperti dulu.
Hanya saja pemasangan kedua silinder saling berlawanan arah. Posisi  rantai keteng pada silinder depan terletak dibagian kiri sedangkan  silinder belakang dibagian kanan. Agar perputaran rantai keteng silinder  belakang tetap normal maka gir rantai keteng pada crank case dikaitkan  langsung ke gigi pembalik. Gigi inilah yang memutar balik sistem kerja  mesin pada silinder belakang. Gigi pembalik ini dibuat dari besi baja  sebanyak 15st (mata). Selain hal tersebut, cipratan bensin dari sistem  pengabutan Kosso 30 mm juga kembali normal karena kerja silinder menjadi  searah dengan bagian depan. “Jadi penggunaan karburator cukup satu  saja” terang lelaki kelahiran 1979 ini…… upssss pusing juga lho sob  ngedengerin si Yusuf tentang konversinya ini. Mari kita lanjutkan lagi,…
Mesin 4 langkah sangat membutuhkan suplai pelumasan yang ekstra apalagi  kali ini Yusuf bikin 2 silinder. Sirkulasi oli tetap pada bak  penampungan oli vespa. Sebelum pompa oli menuju blok silinder terlebih  dulu melewati filter oli buatan. Kemudian dipompa melalui pompa oli.  Sedangkan pompa oli Yusuf menggunakan pompa oli mesin diesel agar  pelumasan lebih maksimal. Untuk mengalirkan oli sampai pada blok dan  naik ke kop silinder hingga pelumasan oli merata pada noken as, pada  rocker arm Yusuf harus membuat saluran sendiri. “Oli tidak melewati  saluran oli yang sebenarnya dari bagian bawah blok silinder Suzuki  Smash. Karena tempatnya tidak memungkinkan” jelas Yusuf yang  menghabiskan waktu setahun lebih untuk meriset mesin ini. Pelumasan  dinding silinder, piston dan as kruk mengharuskan Yusuf mencoak as kruk  agar bisa mencipratkan oli keatas. Karena oli tertampung di ruang as  kruk berarti pelumasan big end (pen setang seher) tidak ada masalah.
Sirkulasi oli beress… ress… tinggal mekanisme pergerakan as noken.  Perbandingan perputaran harus sama yaitu 2:1, yang artinya 2 kali  perputaran as kruk dan 1 kali noken berputar. Untuk mencapai  perbandingan tersebut Yusuf mengaplikasikan Gir keteng GL 100 dan rantai  keteng (kamprat) GL 100 yang di potong 8st sehingga jumlahnya menjadi  90st, ini untuk kerja silinder depan. Terus untuk gir keteng pada  silinder belakang diletakan bersebelahan dengan gigi pembalik. Nah, agar  perbandingan tetap 2:1 maka gir keteng di pilih miliknya Honda Grand.  Kemudian rantai keteng dipotong menjadi 82 mata dari aslinya yang  berjumlah 86 mata.
Ok brother Warung Motor,  perbandingan sudah ketemu. Kemudian langkah terakhir adalah menentukan  siklus pengapian. Untuk menentukan top timming pengapian menyesuaikan  posisi silinder 90 derajat. Pun, penempatan 2 buah pulser dari Yamaha  Alfa harus pada posisi 90 derajat. Kemudian dicari salah satu piston  pada posisi top (depan belakang sama saja). Lantas diputar berlawanan  dengan arah mesin sekitar 20+-1 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas).  Sebaiknya untuk posisi top piston pada TMA (Titik Mati Atas). Kemudian  listrik dialirkan melalui CDI Shogun dan koil RX King menuju busi lalu  masuk ruang pembakaran. Beres dech… grungg…grungg…grungg suaranya begitu mendebarkan,…… (uungferi/otomotifzone.com/WRM Blog)
DATA MODIFIKASI
Ban depan  : Swallow 275-18 , Ban belakang  : Cielo 115/70-15, Pelek  depan   : Honda Tiger, Pelek Belakang  : Honda Cielo, Lampu depan   :  variasi, Cakram depan   : Ninja, Cakram belakang : Variasi, Setang   :  Pipa 1 meter, Sein  : Variasi, Jok  : Kulit Gajah, 
Sumber  :  http://tito-thoedink.blogspot.com/2012/05/vespa-modifikasi-4-tak.html
Langganan:
Komentar (Atom)












 
