Banyak orang sekarang memburu Vespa tua, dikarenakan kebutuhan juga dikarenakan hobby. Itu membuat harganya Vespa tua menjadi tinggi, entah mau dijual lagi atau memang unuk dikoleksi. Itu menurut saya sah-sah saja selama segala prosedur yang dipakai disetujui oleh pedagang dan pembeli. Vespa tua sendiri di Jakarta masih banyak beredar, itu karena tumbuhnya komunitas-komunitas Vespa. Kita patut mengacungi jempol buat anak-anak muda yang menggandrungi Vespa, karena ditengah banjir motor Jepang, Vespa tua tetep setia berkeliaran di jalan tidak kalah dengan motor-motor Jepang tersebut. ( Dalam gmbr contoh Vespa tua keluaran tahun 1962 milik anggota VAC Jakarta ).
Bagi mereka yang masih awam tentang Vespa, disarankan untuk berhati-hati dalam membeli Vespa tua. Apalagi jika sudah melibatkan pihak ketiga, karena tidak sedikit yang tertipu. Makanya kita harus hati-hati dalam membeli Vespa tua, yang pasti harus diperhatikan adalah surat-surat, karena bagaimanapun juga selama kita mempunyai surat-surat tanda kepemilikan, berarti kita adalah pemegang hak yang sah atas kendaraan tersebut. Selanjutnya body, bisa diperhatikan dengan jelas, apakah body masih baik atau sudah bobrok, bagaimana kondisi cat ? apakah masih cat orisinil atau sudah berbeda dengan yang ada di surat-surat.
No mesin dan rangka, harap diperhatikan nomor mesin Vespa tua umumnya berada di bagian batangan mesin yang menghubungkan dengan baut sasis. Sementara itu nomor bodi Vespa tua umumnya berada di bagian bawah box kiri. Namun demikian ada beberapa jenis Vespa yang nomor bodinya berada di sebelah kanan dekat dengan mesin, biasanya untuk jenis Vespa keluaran akhir 1960an keatas.
Sebaiknya dalam membeli Vespa tua, lebih baik ditemani oleh seseorang yang tahu betul tentang Vespa, apakah no mesin dan rangka sesuai dengan yang ada di surat-surat. Karena jika tidak sama, tentu kita akan kesulitan pada saat ingin memperpanjang STNK dan BPKB. Fungsi dan kekuatan mesin, bisa dicheck sebelum membeli dengan menyalakan mesin apakah terdengar suara berisik, apakah juga mesin masih enak pada saat kita coba test jalan, dan kelistrikan apakah masih berfungsi dengan baik. Dan, bagi orang yang gila versi klasik, aksesories adalah hal yang utama, hal-hal ini akan terus diperhatikan pada saat mereka akan membeli Vespa tua.
( Dalam gambar walau tua tetap terjaga dipakai touring oleh anggota VAC Jakarta ). Semakin tua sebuah vespa, akan semakin mahal harganya. Apalagi jika si empunya vespa masih menjaga keaslian dari kondisi vespa tersebut. Vespa tersebut tidak akan bisa dinilai dengan uang, karena ini menyangkut masalah hobbi. Vespa tua kini semakin dihargai, orang-orang akan memandang tinggi pada saat kita mengendarai vespa tua tersebut. Tapi berhatilah-hatilah, karena kawanan pencuri pun semakin tahu mana Vespa yang mahal mana yang tidak. Ini tidak bisa dipungkiri, setiap ada event Vespa pasti ada Vespa yang hilang. Baiklah kita lebih menjaga Vespa kita, ditempat umum maupun ditempat sendiri.
Di VAC Jakarta sendiri, anggota-anggota banyak yang mempunyai vespa tua keluaran tahun 1961, 1962 walaupun ada juga yang mempunyai Vespa Sprint, PX, PS, Exclusive. Tapi untuk masalah gengsi memang, Vespa tahun tua lebih menarik untuk dikendarai dan dikoleksi. Dan ini menjadi daya tarik bagi orang lain dalam melihat pada saat kami melakukan acara konvoy, touring ke luar kota dan acara di dalam kota sendiri. Marilah kita merawat dan menjagai Vespa tua kita jika kita mempunyai, jangan menjadi barang dagangan untuk para broker-broker yang menjual Vespa ke luar negeri.
Artikel by Ery ( VAC Jakarta : 0025 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar