Senin, 27 Agustus 2012

Tutorial Menghilangkan proteksi DRM pada WMA

          Saya sudah lama ingin menghapus proteksi DRM pada lagu2 yg saya dapat dari teman, karena saya sudah bosan setiap kali habis menginstall kembali OS, selalu harus menngunduh License dari windows. Saya sudah mencoba banyak sekali aplikasi, untuk mengconvert dan menghilangkan proteksi DRM tersebut, tetapi hampir semua nya adalah aplikasi Shareware yang mermbatasi besarnya hasil convert. ada juga beberapa aplikasi yg bisa saya dapatkan "crack" nya, tetapi tidak mendukung, karena tidak dapat membuka file lagu saya.

         Akhirnya setelah .minta petunjuk dari "pakdhe" Google, saya mendapatkan cara yang simple dan tidak memerlukan aplikasi yang khusus dan susah didapat. Yang di butuihkan hanyalah aplikasi " Nero " (saya menggunakan Nero 7), (saya yakin aplikasi sudah sangat umum bagi pengguna Komputer.) dan Windows Media Player (bawaan Windows - saya menggunakan WMP 11 bawaan Win 7).

Caranya sebabagi berikut  :

1. Pastilkan file lagu anda yang terproteksi DRM, sudah dapat di putar/dimainkan dengan WMP (anda harus   mengunduh License dari Windows.)


2. Convert/Ubah format file lagu tersebut dari WMA ke CDA (CD Audio) dengan membakar (burn) memakai aplikasi Nero (saya yakin agan sudah biasa menggunakan aplikasi ini.). Agar lebih hemat gunakan CD-RW jika lagu2 Agan banyak, supaya bisa di hapus dan dipakai lagi.

3. Setelah itu Ripping CD lagu hasil, burn tadi dengan WMP 11,(pilih output dari Ripping dengan format mp3) daann,... jreeengg,.. lagu Agan sudah berubah dari WMA terproteksi, menjadi mp3 non proteksi, jadi agan bisa memutarnya di mana saja,..di HP, Tablet, dll







4. Ada PR sedikit, akibat di burning ke CDA, otomatis nama file atau judul lagu berubah menjadi Track (...), jadi Agan harus mengganti nama,. secara manual satu persatu,..

      Itu pengalaman saya merubah/mengconvert sekaligus menghapus lagu yang terproteksi DRM menjadi mp3,.. mudah2an bermanfaat, mohon maaf kalau sudah ada yang mengetahui sebelumnya.




Sabtu, 04 Agustus 2012

Model aliran modifikasi Vespa

Sudah pernah lihat film Quadrophenia (1979) ???…atau kalau ngga, sudah pernah lihat rekan-rekan club skuter lagi kongkow-kongkow, nahhhh…disitu pasti sampean akan melihat banyak sekali ubahan atau modifikasi pada skuter Vespa yang dimodel bermacam-macam. Okeiii…kali ini, saya akan sedikit menjabarkan beberapa aliran modifikasi yang kerap kali dianut oleh masing-masing scooterist.
- Classic Vintage.
Acuan dari modifkasi ini adalah merestorasi kembali motor Vespa kekondisi awal. Banyak sekali para scooterist yang menganut aliran ini, dikarenakan lebih simpel dan mudah dalam pengerjaan, maka modifikasi ini kerap kali dijadikan acuan dalam membangun motor kesayangannya. Tidak banyaknya pernak pernik yang menempel pada body motor, kesan apik dan resik pada sisemok, menjadi tonjolan utama pada modifikasi ini. Dan terus terang saya pribadi juga penganut aliran classic vintage pada ‘nyah sexy’. Kesan retro nan jadoel kian menambah nilai lebih pada skuter yang dijadikan tambatan hati para penyemplaknya.

- Brit Style.
Brit Style atau British Style adalah aliran yang pertama kali dipopulerkan dinegeri Victoria, penggunaan kaca spion berlebih, pemasangan aksesoris lampu, windshield tinggi menjulang, besi behel protektor depan-belakang, wisssss…pokoknya segala macam antribut berkesan blink-blink nempel pada sekujur body sisemok. Sebenarnya bukan tanpa sebab para skuter lovers memasang berbagai aksesori seperti diatas, kesan manis, gagah dan unsur proteksi extra pada body motor jika terjadi kecelakaan bisa diminimalisir. Dan jika sampean penyuka berbagai hal yang berbau blink-blink plus rame, bisa menjadi pertimbangan dalam memilih aliran modifikasi ini.

- Racing Look.
Sama seperti judulnya, kesan sporti bak pemburu kecepatan, kerap dijadikan rujukan speed freakers para penggemar skuter. Pemasangan stang trondol, pemangkasan tinggi dan coak tebeng depan, jok single seater, pengaplikasian perpindahan gigi model cungkil layaknya motor sport, ber’air scoop, pemakaian knalpot racing harus wajib, dan kondisi mesin korek habis…jauh dari kata orisinil standar mesin Vespa. Sebenarnya ubahan seperti ini hanya cocok untuk arena balap dan tidak akan nyaman untuk dikondisikan dijalan raya, apa sebab…??? jika melihat motor yang lebih kencang, bawaannya pengin ngejar dan mendahului sejauh mungkin :-D .

- Chopper Style.
Arahan modifikasi yang lebih banyak berkiblat pada motor-motor chopper khas produk Harley Davidson, menjadi acuan utama para penikmat modif ini. Pemotongan sasis body secara total, pembentukan rangka baru, pengaplikasian shockbreker motor batangan, penggunaan ban belakang lebih gembot dari pada depan, jok single seater, perancangan sudut rake yang dibuat centang dan penggunaan knalpot free flow adalah ciri khas dari modifikasi ini. Biasanya biaya modif yang dihabiskan untuk membuild up satu Vespa Chopper hampir sama dengan membeli motor bebek Jepang 2nd. Selain untuk tampil beda, kebanyakan para penggila modifikasi ini adalah kaum muda yang ingin tampil berbeda alias out of the box :-D .

- Rat Bikers.
Satu lagi modifikasi nyleneh bin ajaib, segala macam barang berguna maupun tidak berguna biasanya nangkring dimotor ini. Pemasangan sespan abal-abal, pemanjangan sasis tengah, dan kesan dekil nan lusuh adalah ciri utama dari ubahan Rat Biker pada Vespa. Suara parau kenalpot free flow yang memekakkan telinga kadang menjadi kenikmatan tersendiri bagi si riders. “Masa bodo dengan yang tidak menyukainya…yang penting aku enjoy”, itu mungkin ungkapan bagi penikmat modif ini. Segala unsur ketidaknyamanan bagi bikers waras dan terbebas dari perangkat safety riding dalam berkendara adalah menu wajib bagi skuter yang terjangkiti aliran ini.

- Ekstrem.
Kalau yang ini bisa dikatakan sebagai arahan modifikasi yang benar-benar total berbeda dengan yang lain, kenapa bisa seperti itu? karena sudah tidak mempunyai pakem yang jelas. Kondisi sudah diluar model standar pabrikan, penambahan atau mungkin malah pembentukan ulang design dan model dari nol adalan konsep yang biasanya banyak diambil oleh para penikmati modif ini.

- Low Riders.
Dan yang terakhir adalah modifikasi Low Riders alias ceper. Tidak mengenal itu kendaraan roda 4 atau 2, pasti pernah menerapkan modif ini, memang modifikasi ceper tidak pernah mati. Dalam dunia skuterpun juga bisa terjangkiti wabah ini, tidak mengenal itu basic modif vintage classic, chopper style, ataupun rat bikers, bisa saja menerapkan unsur ceper pada skuternya. Tapi awas, jika sampean mengaplikasikan model ceper di vespa kesayangan, hal yang perlu dijauhi adalah polisi tidur dan jalan yang makadam.

Demikian dari saya,
Salam.

Safety Riding Pada Saat Touring

Seperti yang kita ketahui di Indonesia persentasi orang yang memiliki kendaraan roda dua lebih banyak ketimbang lainnya. Dan tidak semua pengendara motor rapi, tertib dan teratur. Malah lebih banyak yang amburadul dan ugal-ugalan.
Bagi para Club-Club dan Komunitas-Komunitas motor, pastinya sudah tau tata cara dalam berkendara selama di jalan. Baik secara personal maupun touring.
Nah supaya kita bisa lebih aman dan nyaman selama dalam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor, ada baiknya temen-temen mengetahui tata cara dan sedikit tips dalam berkendaraan selama touring.
Safety Riding adalah cara berkendara yang aman dan nyaman baik bagi pengendara itu sendiri maupun terhadap pengendara lain.
Point-point yang harus di perhatikan :
  • Kelengkapan kendaraan bermotor standar.
  • Kaca spion wajib ada 2 buah di kiri dan kanan.
  • Lampu depan, lampu rem, riting kiri-kanan, klakson yang berfungsi.
  • STNK dan SIM selalu siap / tidak expired.
  • Plat Nomor depan belakang.
  • Memakai perlengkapan Safety Riding yang relatif paling aman apabila tanpa disengaja terjebak dalam situasi terburuk / kecelakaan.
  • Mematuhi peraturan lalu lintas. Paham rambu-rambu lalu lintas.
  • Hindari berkendara agresif. Sabar dan sopan dalam berkendara. Timbulkan simpaty/kekaguman pemakai jalan lain terhadap prilaku berkendara kita. Tidak gampang terprovokasi dengan pemakai jalan lain, tidak arogan.
  • Mengerti posisi sesama pengendara/pemakai jalan bahwa jalan raya digunakan untuk bersama. Jadi sebisa mungkin menghindari perilaku-perilaku seperti meng-klakson berlebihan, menggunakan aksesoris yang dapat mengganggu pemakai jalan lain seperti klakson kebo/anjing, sirine, strobo dsb. Prinsipnya, The Road is Not Yours Brother
Istilah-Istilah Dalam Touring :
  • Kapten = Pimpinan Touring
  • Vorijder = Yang ngatur jalan dan harus tau tekhnik isyarat tangan
  • Safety Officer = yang ngarahin keselamatan anggota tour.
  • Sweeper = Pengatur barisan (formasi)
  • Technical Officer = Bagian Teknik untuk kerusakan kecil.
Bentuk Barisan Saat Touring




Isyarat Formasi Parade
kode tangan:
01- Lengan ditekuk ke samping bawah, telapak tangan menghadap belakang, artinya BERHENTI (STOP).
kode 01
kode 01
02 – Lengan dan jari telunjuk diperpanjang lurus ke atas, artinya BENTUK SATU BARISAN
kode 02
kode 02
03 – Tangan membuka dan menutup dengan jari dan ibu jari  lurus, artinya NYALAKAN LAMPU
kode 03
kode 03
04 – Lengan lurus ke samping bawah, telapak menghadap ke bawah, gerakan mengayun ke bawah artinya PERLAMBAT JALAN.
Kode 04
Kode 04
05 – Lengan dengan jari telunjuk dan tengah diperpanjang lurus ke atas, artinya BENTUK DUA BARISAN.
kode 05
kode 05
06 – Jari telunjuk menunjuk arah tangki sepeda motor, artinya ISI BBM
kode 06
kode 06
07 – Lengan lurus mengayun ke atas, telapak tangan menghadap ke atas, artinya PERCEPAT JALAN.
kode 07
kode 07
08 – Pada sebelah kanan, kaki kanan lurus ke bawah, pada sebelah kiri, tangan kiri lurus ke bawah, artinya  JALAN RAWAN BAHAYA
kode 08
kode 08
09 – Jari dikepalkan, ibu jari diarahkan ke mulut helm, artinya BERHENTI DAN ISTIRAHAT.
kode 09
kode 09
10 – Lengan lurus dengan sudut 45 o, telapak tangan ke depan menunjuk dengan jari telunjuk, mengayun dari belakang ke depan, dengan gerakan tangan sebatas dibawah bahu, artinya MEMEPRSILAHKAN DIBELAKANG UNTUK GANTI MEMIMPIN BARISAN atau MENYURUH DIBELAKANGNYA UNTUK PINDAH POSISI KEDEPAN.
kode 10
kode 10
11 – Gerakan telapak tangan menekan di atas helm dengan telapak terbuka ke bawah, artinya GANTI POSISI AGAR SEDIKIT MERUNDUK.
kode 11
kode 11
12 – Tangan kiri lurus ke samping 45o, tangan mengepal dan mengayun pendek naik turun, artinya MENYARANKAN BERHENTI UNTUK KENYAMANAN.
kode 12
kode 12
13 – Lengan lurus ke atas tepat diatas bahu, telapak tangan membuka menghadap kedepan, artinya IKUTI SAYA.
kode 13
kode 13
14 – Lengan lurus ke samping sebatas bahu, jari telunjuk lurus, gerakan mengayun ke depan melewati helm, artinya BERHASIL TIBA DITUJUAN.
kode 14
kode 14
Nah tata cara barisan seperti ini, hukumnya wajib dalam touring bermotor. Namun dalam keseharian bisa juga di implementasikan, yaitu agar menjaga jarak dengan kendaraan di depannya. Jika suatu waktu kendaraan di depan anda mengerem mendadak, anda tidak akan ikut menabrak dan tertabrak juga…

Sumber  :  http://scooterismo.wordpress.com/2012/04/05/safety-rides-pada-saat-touring/

MERUBAH MESIN 2 TAK MENJADI 4 TAK



Kenaikan harga bahan bakar yang kian melambung membuat Mohamad Yusuf Adib Mustofa berpikir. “Saya harus bisa membuat scooter kesayanganku irit BBM, supaya tidak menguras uang di kantong” buka ayah yang akrab disapa Yusup ini. Benar juga yang dikatakan oleh Yusup. Wah, bisa pening… pening… kepala memikirkan harga BBM belum lagi yang namanya motor 2 tak pasti membutuhkan oli samping. Huaaaa gubrakkk dech,…
Akhirnya pria kelahiran Blitar, Jawa Timur 1979 ini menemukan jalan keluar yang tepat. Yaitu merubah mesin scooter miliknya menjadi scooter 4 tak yang pertama bikinan orang Indonesia. Bayangkan betapa rumit part mesinnya, harus membuat dudukan blok silinder yang baru apalagi ditambah dengan sistem pengapian dan sebagainya.
Namun hal diatas tak menyurutkan niat Yusup untuk menggapai cita-citanya bereksperimen mengenai konsep yang ada di otaknya. “Sebenarnya tidak ada yang rumit, pada dasarnya yang namanya mesin itu sama saja dengan ilmu matematika. Ada kompresi, pengapian dan bahan bakar” jelas Yusup yang buka praktek di Jl. Sultan Agung, Karang Klesem, Purwokerto, Jawa Tengah. Hal tersebut pula yang membuat Yusup semakin bersemangat untuk melanjutkan eksperimenya.
Dengan ketekunan dan ketelitiannya selama enam bulan Yusup pun menuai hasilnya. Sekarang vespa super miliknya sudah tidak menggunakan oli samping bahkan bensinya sebanding dengan motor-motor keluaran jepun.
Habatnya lagi pemilik bengkel Semangat Putra ini selalu terpacu untuk merubah jenis mesin 2 tak selain scooter. Sebagai contoh proyek yang sekarang ia kerjakan adalah merubah mesin twin (double) dari Suzuki GT 185 keluaran tahun 1975 dan hebatnya lagi baru-baru ini yusuf juga menerjakan konversi 2 tak ke 4 tak dengan dua silinder,… hebaaaaaatttt sob. “Nah, eksperimen yang satu ini sempat membuat saya putus asa. Sudah 7 kali saya naikan dan turunkan mesin. Kalau untuk merubah mesin lain sudah dapat dua mesin” kenang Yusup yang mengaku lulusan STM BINTEK (Bina Teknologi) jurusan otomotif Purwokerto, Jawa Tengah.
Berbekal dari pengalamanya bekerja di Berdikari Metal Enginering, Bandung, Jawa Barat ada beberapa part yang dibuatnya sendiri. Semisal manifold intake.
Kemudian untuk memuaskan kastemer nya, Yusup memberikan kebebasan kepada konsumen untuk menentukan berapa CC mesin yang diinginkan. “Mau 100CC atau 110CC bahkan sampai 125CC kami layani. Yang jelas harganya pun berbeda, tergantung dari jenis blok silinder yang akan dipakai “tutup lelaki pemilik zodiak Cancer ini. Wahhhhh,…wahhhhh,… (Penulis & Foto : Uung Feri)



SEMANGAT PUTRA
Jl. Sultan Agung
Karang Klesem, Purwokerto, Jawa Tengah
Hp. 081542972772

Modifikasi Vespa, dari yang gembel sampai mentereng


Tidak bisa dipungkiri pecinta Scooter di Indonesia demikian banyak di Indonesia. Mereka begitu fanatik sehingga sampai mau melakukan apapun untuk bisa menarik perhatian di jalan. Nah inilah kadang yang menjadi soal, gaya modifikasi yang aneh nyeleneh, lebay, ekstrem atau apapun itu membuat beberapa orang mengenyitkan dahi.

Menurut dwinugros.wordpress.com, aliran modifikasi Vespa bisa dibagi menjadi beberapa aliran seperti Classic Vintage, Brit Style, Racing look, chooper, rat bike, low rider dan ekstrem. Dari beberapa aliran tersebut aliran rat bike inilah yang sering menjadikan kesan negatif penunggangnya, karena seperti rombengan berjalan. Berbagai barang yang aneh ditempelin disitu sehingga terlihat kumuh. Salah satunya seperti dibawah ini :
Rat Bike
Rat bike

Selain yang “kumuh” tersebut sebenarnya masih lebih banyak modifikasi yang menghasilkan motor yang cantik, unik dan elegan, contohnya seperti dibawah ini :
Classic Vintage







Apapun bentuk modifikasinya kecintaan mereka terhadap tunggangannya patut diacungi jempol. Vespa tidak sekedar alat transportasi tetapi telah menjadi saksi bisu perjalanan hidup penunggangnya baik suka maupun duka.
Punya pendapat lain? silahkan dishare …

VESPA MODIFIKASI 4 TAK

Ahaayyyy…. Awal tahun 2006 Mohamad Yusuf Adib Mustofa sukses dengan riset konversi mesin vespa menjadi 4 tak. Pada tahun 2007 pria yang akrab disapa Yusuf pun kembali menuai kesuksesan lewat konversi mesin 2 tak Suzuki GT 185 Twin menjadi 4 tak twin. Seperti janjinya setelah proyek konversi 4 tak twin berhasil Yusuf punya rencana bikin mesin Vespa Twin (Mirip mesin V pada Harley Davidson). “Secara teknis hal itu bisa dilakukan, yang jelas butuh ketelitian” buka Yusuf yang berngaran di Jl. Sultan Agung, Karang Klesem, Purwokerto wuihhhhh memang luar biasa otak orang ini.Makananya apa yahhhhh… klik disini buat liat orangnya
Kali ini basisnya dari mesin Vespa Super 150 cc keluaran tahun 1973. Langkah konversi 2 tak vespa menuju 4 tak twin sebenarnya tidak jauh berbeda dari konversinya yang dulu. Mengejar power yang gede pilihan silinder head dan blok jatuh pada silinder milik Suzuki Smash 110 cc. Nah, sedangkan piston dipilih kepunyaan Honda GL Pro Neo Tech diameter 56,5 mm dengan stroke 57 mm berarti tinggal dikalikan 2 piston, sehingga power mesin mencapai 285,6 cc. Karena Yusuf sudah melakukan konversi satu silinder, jadi sistem kerja silinder bagian depan masih sama seperti dulu.
Hanya saja pemasangan kedua silinder saling berlawanan arah. Posisi rantai keteng pada silinder depan terletak dibagian kiri sedangkan silinder belakang dibagian kanan. Agar perputaran rantai keteng silinder belakang tetap normal maka gir rantai keteng pada crank case dikaitkan langsung ke gigi pembalik. Gigi inilah yang memutar balik sistem kerja mesin pada silinder belakang. Gigi pembalik ini dibuat dari besi baja sebanyak 15st (mata). Selain hal tersebut, cipratan bensin dari sistem pengabutan Kosso 30 mm juga kembali normal karena kerja silinder menjadi searah dengan bagian depan. “Jadi penggunaan karburator cukup satu saja” terang lelaki kelahiran 1979 ini…… upssss pusing juga lho sob ngedengerin si Yusuf tentang konversinya ini. Mari kita lanjutkan lagi,…
Mesin 4 langkah sangat membutuhkan suplai pelumasan yang ekstra apalagi kali ini Yusuf bikin 2 silinder. Sirkulasi oli tetap pada bak penampungan oli vespa. Sebelum pompa oli menuju blok silinder terlebih dulu melewati filter oli buatan. Kemudian dipompa melalui pompa oli. Sedangkan pompa oli Yusuf menggunakan pompa oli mesin diesel agar pelumasan lebih maksimal. Untuk mengalirkan oli sampai pada blok dan naik ke kop silinder hingga pelumasan oli merata pada noken as, pada rocker arm Yusuf harus membuat saluran sendiri. “Oli tidak melewati saluran oli yang sebenarnya dari bagian bawah blok silinder Suzuki Smash. Karena tempatnya tidak memungkinkan” jelas Yusuf yang menghabiskan waktu setahun lebih untuk meriset mesin ini. Pelumasan dinding silinder, piston dan as kruk mengharuskan Yusuf mencoak as kruk agar bisa mencipratkan oli keatas. Karena oli tertampung di ruang as kruk berarti pelumasan big end (pen setang seher) tidak ada masalah.
Sirkulasi oli beress… ress… tinggal mekanisme pergerakan as noken. Perbandingan perputaran harus sama yaitu 2:1, yang artinya 2 kali perputaran as kruk dan 1 kali noken berputar. Untuk mencapai perbandingan tersebut Yusuf mengaplikasikan Gir keteng GL 100 dan rantai keteng (kamprat) GL 100 yang di potong 8st sehingga jumlahnya menjadi 90st, ini untuk kerja silinder depan. Terus untuk gir keteng pada silinder belakang diletakan bersebelahan dengan gigi pembalik. Nah, agar perbandingan tetap 2:1 maka gir keteng di pilih miliknya Honda Grand. Kemudian rantai keteng dipotong menjadi 82 mata dari aslinya yang berjumlah 86 mata.
Ok brother Warung Motor, perbandingan sudah ketemu. Kemudian langkah terakhir adalah menentukan siklus pengapian. Untuk menentukan top timming pengapian menyesuaikan posisi silinder 90 derajat. Pun, penempatan 2 buah pulser dari Yamaha Alfa harus pada posisi 90 derajat. Kemudian dicari salah satu piston pada posisi top (depan belakang sama saja). Lantas diputar berlawanan dengan arah mesin sekitar 20+-1 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas). Sebaiknya untuk posisi top piston pada TMA (Titik Mati Atas). Kemudian listrik dialirkan melalui CDI Shogun dan koil RX King menuju busi lalu masuk ruang pembakaran. Beres dech… grungg…grungg…grungg suaranya begitu mendebarkan,…… (uungferi/otomotifzone.com/WRM Blog)
DATA MODIFIKASI
Ban depan  : Swallow 275-18 , Ban belakang  : Cielo 115/70-15, Pelek depan   : Honda Tiger, Pelek Belakang  : Honda Cielo, Lampu depan   : variasi, Cakram depan   : Ninja, Cakram belakang : Variasi, Setang   : Pipa 1 meter, Sein  : Variasi, Jok  : Kulit Gajah,
Sumber  :  http://tito-thoedink.blogspot.com/2012/05/vespa-modifikasi-4-tak.html